Search This Blog

Tuesday 16 July 2019

Contoh Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat "Strategi Pemasaran Wisata Melalui Paket Wisata di Pantai Menganti Kebumen menggunakan PRA"

Program Keratifitas Mahasiswa (PKM)

Program Keratifitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program yang lagi trend dikerjakan oleh mahasiswa. 

Hal ini karena, lewat program ini, mahasiswa dapat menyalurkan kreativitasnya dengan bantuan dana yang disediakan oleh pemerintah apabila lolos dalam tahap seleksi.

Nah PKM ini ada macam macam nih gais jenisnya, yang salah satunya 5 bidang utama. 5 bidang utama tersebut ada PKM-P, PKM-KC, PKM-T, PKM-M, PKM-K.


Adapun beberapa tips nih gais untuk bisa lolos 

1. Hal-hal terkait administrasi harus benar, jadi kalian harus benar-benar mengechek berulang kali terkait administrasi seperti penulisan fontnya, tanda tangan, dll yang harus sesuai dengan pedoman. Hal ini karena administrasi hal utama dalam tahap seleksi karena ketika administrasi salah, hasil PKM kalian langsung tereliminasi

2. Buat ide PKM kalian semenarik mungkin, unik, tetapi masuk akal. Keunikan kalian dapat dilirik oleh juri yang ada, karena keunikan sama dengan ide kreatif kalian

3. Usahakan membuat ide PKM yang terkait dengan isu isu yang terjadi di masa sekarang. semakin relevan ide PKM dengan permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini, maka semakin relevan pula ide pkm untuk diwujudkan pada masyarakat. Begitulah Juri menilainya

4. Perbanyak referensi untuk mendapatkan ide yang kreatif, sebagai contoh kalian bisa baca baca solusi yang sudah dilakukan di negara-negara maju, kemudian kalian elaborasikan dan kolaborasikan ke dalam permasalahan di Indonesia

5. Cari pembimbing yang menurut kalian bisa diandalkan ya gais.

6. Pantang menyerah dan perbanyak berdo'a

nah kali ini aku akan menshare hasil PKM tim ku tahun kemarin nih... ya memang belum menang timnas sih, tetapi lumayan sudah masuk 10 besar  se univ nih gais.

Semangat terus mengerjakan PKMnya, jangan menyerah, karena kegagalan merupakan kunci utama keberhasilan.

Berikut merupakan contoh PKM-M salah satu dari PKM 5 bidang.




PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISIWA
COMMUNITY DEVELOPMENT DENGAN METODE PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN WISATA MELALUI PENERAPAN PAKET WISATA DI PANTAI MENGANTI KABUPATEN KEBUMEN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Diusulkan Oleh:

Anggita Adelina
I0616007
2016
Diah Rahmasari
I0316022
2016
Nur Faidah
I0316064
2016
Andindita Aulia Dewi
I0615005
2015

     

UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Kegiatan..................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan........................................................................ 3
1.5 Manfaat Kegiatan................................................................................... 3
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN............................. 4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN..................................................................... 6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................... 8
4.1  Anggaran Biaya..................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
LAMPIRAN.......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing............................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan........................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas................. 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................... 20
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra............................................. 21

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja....................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
   A.    Latar Belakang
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu dengan tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dengan jangka waktu sementara (UU No. 10 Tahun 2009). Wisata dapat menjadi hal yang sangat penting baik bagi wisatawan ataupun masyarakat sekitar objek wisata. Bagi wisatawan, mereka membutuhkan hal-hal baru yang menarik untuk menghilangkan rasa penat  terhadap kehidupan sehari-harinya. Sedangkan bagi masyarakat sekitar objek wisata juga dapat menerima keuntungan ekonomi dari wisatawan. Bahkan, wisata dapat dijadikan sebagai sumber untuk meningkatkan ekonomi suatu daerah, asalkan wisata tersebut dikembangkan secara optimal dan disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan. Seperti halnya di Bali yang memanfaatkan keadaan fisik, budaya, dan sosialnya untuk membangun wisata yang sudah dikenal di kalangan internasional.
Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang memiliki keindahan alam yang menawan. Kabupaten Kebumen terletak di tepi Pulau Jawa yang memiliki luas wilayah darat 1.281,115 km2 dan wilayah laut 6.867 km2. Kabupaten Kebumen memiliki fisik dasar yang sangat berpotensi untuk menjadi wisata yang menarik. Sebagian dari wilayah Kabupaten Kebumen terletak di pesisir pantai selatan Pulau Jawa, sehingga Kabupaten Kebumen menjadi memiliki banyak wisata bahari yang berada di pesisir pantai. Meskipun begitu, pada tahun 2014, Kabupaten Kebumen berada di posisi persentase penduduk termiskin kedua di Jawa Tengah (BPS Jawa Tengah, 2016). Wisata-wisata bahari yang berada di Kabupaten Kebumen tersebut dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Kebumen, karena wisata dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi lokal.
Diantara pantai-pantai yang ada di Kebumen, Pantai Menganti merupakan pantai terindah yang dapat dijadikan objek wisata yang menarik. Pantai ini terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Pantai Menganti memiliki keindahan alam yang sangat menawan dan tidak kalah dengan wisata pantai yang sudah terkenal di kalangan nasional. Pantai ini memiliki bukit hijau yang sebagian sisinya langsung menjorok ke pantai, batuan vulkanik besar yang indah, gemuruh ombak besar, pasir putih, serta kekayaan hayati laut. Oleh karena itu, Pantai Menganti dapat dijadikan sebagai sumber meningkatkan ekonomi lokal melalui wisatanya.
Pengoptimalan wisata Pantai Menganti sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kebumen dan bahkan wisata unggulan nasional, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Kebumen. Dikarenakan potensi alam yang sudah sangat mendukung ditambah pengembangan wisata berupa pengadaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh pengelola secara bertahap, hal tersebut dapat menjadikan wisata Pantai Menganti memiliki peluang untuk lebih maju. Akan tetapi, kurangnya strategi pemasaran wisata dapat menjadikan wisata tersebut kurang dikenal masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas. Oleh karena itu, masyarakat sekitar Pantai Menganti perlu mengetahui bagaimana cara menerapkan strategi pemasaran di wisata Pantai Menganti. Dimana masyarakat Pantai Menganti sebagai peneliti, perencana, dan pelaksana wisata Pantai Menganti itu sendiri. Dengan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan strategi pemasaran yang salah satunya adalah pengadaan paket wisata, masyarakat sekitar dapat meningkatkan perekonomiannya bahkan mengangkat pendapatan daerah.
Sehubungan dengan itu, kami sebagai anggota dari PKM-M akan melaksanakan community development tentang tourism education melalui pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) pada masyarakat sekitar Pantai Menganti serta pengelola. Sehinga akan dihasillkan suatu strategi pemasaran yang berupa pembuatan dan pengadaan paket wisata melalui publikasi blog ataupun pamflet. Dengan demikian, masyarakat sekitar Pantai Menganti yaitu masyarakat Desa Karangduwur dapat menjadikan Pantai Menganti sebagai destinasi wisata unggulan nasional serta meningkatkan perekonomian Kabupaten Kebumen.
  B.     Rumusan Masalah
1.    Bagaimana strategi pemasaran wisata Pantai Menganti masyarakat Desa Karangduwur melalui community development tentang tourism education dengan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA)?
2.    Bagaimana cara mengimplementasikan community development tersebut di lingkungan Pantai Menganti yang menghasilkan pengadaan paket wisata melalui pamflet dan blog?
  C.    Tujuan Kegiatan
1.    Menemukan cara strategi pemasaran wisata Pantai Menganti yang cocok kepada masyarakat Desa Karangduwur melalui community development tentang tourism education dengan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA).
2.    Dapat mengimplementasikan penyuluhan yang telah diberikan kepada masyarakat Desa Karangduwur serta pengelola, dengan hasil berupa pengadaan paket wisata dengan publikasi pamflet dan blog.



D.    Luaran yang Diharapkan
1.    Masyarakat Desa Karangduwur dapat memahami apa yang disampaikan dan menyadari perannya sebagai penggerak aktif wisata Pantai Menganti dalam community development tentang tourism education tersebut.
2.    Masyarakat dapat mengimplementasikan apa yang telah disampaikan di penyuluhan tersebut secara berkelanjutan yaitu terlaksananya paket wisata Pantai Menganti melalui publikasi pamflet dan blog.
3.    Artikel ilmiah pada jurnal nasional tentang community development dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) di Pantai Menganti Kabupaten Kebumen.
  E.     Manfaat Kegiatan
1.    Bagi Masyarakat
     Program ini menjadikan masyarakat Desa Karangduwur dapat melakukan pembangunan wisata yang mereka miliki dengan mandiri. Salah satu caranya adalah dengan pengadaan paket wisata melalui publikasi pamflet dan blog yang akan mereka kelola nantinya. Dengan demikian, perekonomian masyarakat sekitar Pantai Menganti dapat ikut terangkat.
2.    Bagi Pemerintah Daerah
     Program ini dapat meningkatkan pendapatan sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Kebumen. Dimana dalam program tersebut dapat sekaligus memperkenalkan keindahan alam Pantai Menganti dan kebudayaan yang ada pada masyarakat sekitar Pantai Menganti, serta dapat dijadikan sebagai keeksistensian Kabupaten Kebumen.
3.    Bagi Pelaksana
     Program ini dapat melatih dan menyadarkan pelaksana yang merupakan mahasiswa, dimana mahasiswa merupakan agent of change. Pelaksana menjadi lebih peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar yang salah satunya adalah menjadi fasilitator masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut. Selain itu, program ini juga dapat mengasah kemampuan pelaksana dalam menerapkan metode Participatory Rural Appraisal (PRA).




BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Pantai Menganti merupakan salah satu pantai terindah di Jawa Tengah yang terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.Wisata Pantai Menganti ini baru dibuka untuk masyarakat umum pada tahun 2011, dimana sebelumnya pantai ini hanya dijadikan sebagai pelabuhan para nelayan setempat. Keunikan Pantai Menganti dari pantai lainya yang ada di Kabupaten Kebumen adalah pasirnya yang putih dan dikelilingi oleh perbukitan yang hijau serta tebingnya yang tinggi. Selain itu, di sisi timur pantai tepatnya di puncak bukit terdapat sebuah bangunan mercusuar peninggalan Belanda tahun 1912-1915 setinggi dua puluh meter yang masih bisa dinaiki pengunjung hingga puncaknya. Dengan daya tarik yang begitu banyak tersebut, Pantai Menganti memiliki potensi sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah bahkan nasional.
Desa Karangduwur memiliki luas 415,22320 Ha dengan geografisnya yang diapit bukit, hutan, dan garis pantai selatan di pinggir wilayahnya. Desa tersebut sudah dibangun sejak masa penjajahan Belanda yang selanjutnya dilakukan pembangunan desa secara bertahap. Saat ini, Desa Karangduwur sudah menjadi desa layak huni dengan sarana dan prasarana yang sederhana karena letaknya yang jauh dari perkotaan Kebumen. Sebenarnya, masyarakat desa tersebut sudah memiliki keinginan untuk mengembangkan wisata Pantai Menganti menjadi wisata unggulan di Kebumen, akan tetapi kurangnya pengetahuan masyarakat tentang wisata, khususnya dalam hal pemasaran wisata itu sendiri, menjadikan Pantai Menganti belum dapat dikenal oleh masyarakat luas di luar daerah sekitarnya. Padahal Pantai Menganti sudah memiliki sebagian fasilitas yang dibutuhkan wisatawan, seperti area kemah, spot menikmati sunrise dan sunset, saung-saung teduh, aktivitas surfing, TPI, area pasir putih, area bebatuan, mercusuar dan jembatan merah diantara karang besar. Apalagi ditambah keadaan masyarakatnya yang ramah tamah dan kebudayaannya yang unik, dapat diterapkan secara berkelanjutan dalam satu kemasan strategi pemasaran.
Sementara itu, sistem pemasaran pariwisata Pantai Menganti yang sudah terlaksana disana berupa publikasi atraksi alam melalui media sosial yaitu Facebook dan Instagram dengan bentuk yang kurang resmi dengan hanya menampilkan foto dan sedikit ulasan oleh karang taruna setempat dan Lembaga Masyarakat Desa Perhutani. Padahal dengan adanya strategi pemasaran yang baik seperti pengadaan paket wisata di Pantai Menganti dengan publikasi pamflet dan blog, wisata tersebut dapat dikenal dengan jangkauan yang lebih luas, bukan hanya di Kebumen dan sekitarnya saja.

Meskipun Pantai Menganti memiliki sejuta pesona di dalamnya, masyarakat sekitarpun perlu ikut andil di dalam mengoptimalkan potensi wisata Pantai Menganti sehingga akan menjadikan perekonomian masyarakat juga ikut terangkat. Namun pada kenyataannya, masyarakat sekitar yakni warga Desa Karangduwur masih minim pengetahuan mengenai cara mengoptimalkan wisata  dengan baik khususnya dalam hal pemasaran. Hal ini terlihat dari kurang inovatifnya masyarakat dalam membuka peluang dari segi ekonomi, serta kurangnya intensitas publikasi wisata oleh masyarakat setempat untuk mewujudkan wisata Pantai Menganti menjadi obyek wisata nasional. Padahal peluang pengembangan pantai sebenarnya cukup besar. Dengan adanya para wisatawan yang datang, masyarakat dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah tersebut.
Potensi ekonomi dapat digali dengan menambahkan fasilitas pantai berbayar, pelayanan guide untuk turis, dan menyediakan kuliner, utamanya seafood dari pantai tersebut dan makanan khas Kebumen yang pastinya harus ada untuk menambah ciri khas wisata tersebut, seperti mendoan, lanting, sate ambal, jajanan pasar, dan sebagainya. Selain dari segi ekonomi, masyarakat bersama pemerintah juga harus memanfaatkan peluang dari sisi kebudayaan yaitu dapat mempromosikan budaya daerah setempat kepada turis yang datang berkunjung. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengadakan pertunjukan atraksi yang digelar secara rutin yang terjadwal di Pantai Menganti. Kebudayaan yang dapat diterapkan dalam bagian atraksi wisata Pantai Menganti adalah kesenian-kesenian Kebumen, seperti kuda lumping, tari walet, jan janeng, ketoprak, dan sebagainya yang dapat dibungkus dalam pakaian khas Kebumen untuk lebih menonjolkan ciri khas Pantai Menganti tersebut. Dimana semua hal tersebut dapat dikemas dalam suatu paket wisata yang merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran. Tentu saja hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
Dengan keadaan masyarakat setempat yang demikian, mereka memerlukan adanya penyuluhan mengenai cara mengoptimalkan wisata yang baik. Salah satu caranya adalah community development dengan menggunakan metode PRA. Menurut Robert Chambers, Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan dan  atau pesisir untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan mereka mengenai hidup dan keadaan mereka sendiri agar mereka dapat menyusun rencana dan tindakan pelaksanaanya (Chambers, 1996).  Metode PRA tersebut dapat menghasilkan suatu strategi pemasaran yang dapat berupa pengadaan paket wisata dengan publikasi pamflet dan media internet dalam bentuk blog paket wisata Pantai Menganti dengan melibatkan langsung masyarakat sebagai peneliti, perencana, dan pelaksana program paket wisata dan publikasi melalui internet tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat menarik wisatawan lebih banyak sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
BAB III
METODE PELAKSANAN
Dalam kegitan ini, kami melakukan perjalanan dari kota Solo ke lokasi kegiatan yaitu Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah dengan menempuh perjalanan sekitar 5 jam ditengah-tengah kesibukan kuliah, setiap Sabtu Minggu dalam jangka waktu pelaksanaan kegiatan yaitu 5 bulan. Dalam perjalanan kesana kami menggunakan kereta dari Stasiun Solo Balapan dan turun di Stasiun Kutoarjo. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Menganti menggunakan  sepeda motor.
Program ini akan dilaksanakan dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan sasaran mengunjungi warga Desa Karangduwur sekitar Pantai Menganti dan pengelola wisata Pantai Menganti untuk mengembangkan potensi wisata Pantai Menganti. Setelah itu, untuk menindaklanjuti hal tersebut, kami akan mengarahkan warga untuk membuat paket wisata Pantai Menganti dengan persetujuan dengan pihak mitra sebagai salah satu strategi pemasaran pariwisata Pantai Menganti melalui publikasi blog dan pamflet. Berikut merupakan tahapan lebih rinci mengenai pelaksanaan untuk menjawab permasalahan diatas :
1.        Bersama mitra Desa Karangduwur, yaitu kepala desa setempat, tim penulis menyusun rencana pelaksanaan penyuluhan mengenai sasaran peserta, tempat, dan waktu pelaksanaan.
2.        Kemudian, tim PKM-M membuat blog wisata Pantai Menganti sebagai persiapan publikasi yang nantinya akan dikelola oleh pengelola Pantai Menganti.
3.        Tim PKM-M menyusun materi dan rencana penyuluhan yang berbasis metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang nantinya akan menghasilkan strategi pemasaran yang berupa paket wisata melalui blog dan pamflet, serta materi dan rencana pelatihan blog bersama pengelola Pantai Menganti.
4.        Setelah itu, tim PKM-M melakukan penyuluhan pertama dengan mengajak peserta untuk menganalisis keadaan lingkungan internal dan eksternal yang dapat dirangkum dalam analisis SWOT, memberikan bekal materi tentang bagaimana pentingnya strategi pemasaran untuk mengenalkan wisata  Pantai Menganti di jangkauan yang luas, kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk menemukan penyebab pemasaran wisata Pantai Menganti kurang mempengaruhi penambahan pengunjung wisata tersebut dan jangkauan pemasaran yang selama ini sudah dilakukan. Penyuluhan tersebut dilakukan selama 3 jam.
5.        Menindaklanjuti penyuluhan sebelumnya, dalam rangka community development, kami memberikan penyuluhan tentang materi paket wisata secara menyeluruh dengan mengajak masyarakat berdiskusi dalam menentukan atraksi-atraksi yang dapat menarik wisatawan, membuat denah wisata Pantai Menganti dan persebaran atraksi di Pantai Menganti yang menarik pengunjung, membuat kalender musim dalam satu tahun yang berisi event-event apa yang akan diadakan, membuat badan kelembagaan pelaksana paket wisata di Pantai Menganti, dan yang terakhir menentukan paket wisata yang ideal untuk wisata Pantai Menganti. Dalam hal ini, diharapkan akan menghasilkan paket wisata yang tepat dan menarik untuk wisata Pantai Menganti. Penyuluhan kedua ini akan dilakukan selama 4 jam.
6.        Selanjutnya, Kami melakukan pelatihan pengelolaan blog wisata Pantai Menganti yang telah kami buat dengan target peserta adalah pengelola wisata Pantai Menganti dengan jangka waktu sekitar 4 jam. Dimana pelatihan tersebut mengajak pengelola lebih kreatif dalam menonjolkan estetika dan daya tarik melaui media yang ada, menganalisis konten apa saja yang dapat menarik perhatian traveller dan jenis penyebarluasan media yang dapat cepat meluas. Sehingga pengelola dapat memanfaatkan blog dengan baik untuk sarana publikasi wisata Pantai menganti.
7.        Menyebarkan publikasi paket wisata yang telah dibuat melalui media Facebook dan Instagram dengan promo potongan harga 50% untuk wisatawan yang dirasa dapat memberi pengaruh kepada wisatawan lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan wisatawan untuk simulasi pengadaan paket wisata yang telah dibuat sebelumnya.
8.        Melakukan simulasi pengadaan paket wisata yang telah dibuat sebelumnya kepada 3 wisatawan terpilih yang memesan dari publikasi yang telah disebarkan tadi.
9.        Setelah dilakukannya simulasi, kami melakukan evaluasi mengenai pengadaan paket wisata tersebut bersama dengan mitra.
10.    Membuat desain paket wisata yang telah dievaluasi untuk blog dan pamflet.
11.    Menyebarluaskan publikasi paket wisata berupa pamflet, melalui blog, dan media sosial.
12.    Pembukaan secara resmi dan implementasi paket wisata di Pantai Menganti. Pembukaan pengadaan paket wisata dilakukan oleh kepala desa bersama dengan pengelola wisata Pantai Menganti. Implementasi tersebut ditujukan kepada wisatawan yang telah memesan paket wisata Pantai Menganti.
13.    Membuat video dokumentasi dari implementasi pengadaan paket wisata sebagai media promosi wisata Pantai Menganti.
14.    Melakukan monitoring kegiatan selama community development di Pantai Menganti dilaksanakan, yaitu setiap 1 bulan sekali. Monitoring dilakukan oleh tim pelaksana bersama perwakilan mitra.
15.    Evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1   Anggaran Biaya
No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1.
Peralatan Penunjang
Rp 3.050.000
2.
Bahan Habis Pakai
Rp 4.985.000
3.
Biaya Perjalanan
Rp 3.000.000
4.
Lain-lain
Rp 1.120.000
Jumlah
Rp 12.155.000

4.2    Jadwal Kegiatan
No
Jenis Kegiatan
Bulan
1
2
3
4
5
1
Persiapan bersama mitra, menyusun rencana pelaksanaan penyuluhan mengenai sasaran peserta, tempat, dan waktu pelaksanaan.





2
Pembuatan blog wisata Pantai Menganti oleh tim PKM-M.





3
Persiapan penyusunan materi dan rencana penyuluhan.





4
Penyuluhan tourism education tentang identifikasi potensi dan permasalahan pengemangan wisata Pantai Menganti.





5
Penyuluhan tentang cara penerapan paket wisata di Pantai Menganti.





6
Pelatihan pengelolaan blog wisata Pantai Menganti, agar baik dan menarik  kepada pengelola wisata Pantai Menganti.





7
Melakukan publikasi dan simulasi dari promo wisata untuk 3 wisatawan yang dirasa dapat membawa pengaruh kepada wisatawan lainnya.





8
Evaluasi dari simulasi paket wisata bersama mitra.





9
Pembuatan desain paket wisata yang telah dievaluasi untuk blog dan pamflet.





10
Penyebarluasan publikasi paket wisata berupa pamflet, melalui blog, dan media sosial.





11
Pembukaan dan implementasi paket wisata Pantai Menganti.





12
Pembuatan dan penyerahan video pelaksanaan paket wisata sebagai media pemasaran.





13
Melakukan monitoring kegiatan community development yang akan dilaksanakan di Pantai Menganti.





14
Evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan.









DAFTAR PUSTAKA

Chambers, Robert. 1996. Participatory Rural Appraisal: Memahami Desa secara Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tentang Kepariwisataan. Tahun 2009.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kebumen, 2016. Kabupaten Kebumen dalam Angka. Kebumen: BPS Kabupaten Kebumen.
Anonim. 2014. Pantai Menganti Kebumen (http://facebumen.com, diakses 2 September 2017).